Tanaman Obat Diabetes Mellitus (DM)

Posted by hamdani17 On Thursday, September 5, 2013 0 comments


Diabetes Mellitus (DM) atau Kencing Manis merupakan penyakit yang amat serius, dan bahkan  berakibat dengan kematian apabila sudah komplikasi.  Diabetes tergolong penyakit menahun, bahkan tidak jarang pasien penderita kencing manis bergantung obat sepanjang hidupnya. Oleh karena itu tidak heran banyak penderita diabetes melirik penggunaan tanaman obat untuk mengontrol kadar gula dalam darahnya. Beberapa tanaman obat antidiabetes yang selain telah digunakan secara tradisional juga telah diteliti secara ilmiah diantaranya adalah :

1. Buah Pare ( Momordica charantia)

          Buah pare ini telah lama dipakai sebagai obat di Cina sejak tahun 1578. Selain secara tradisional sebagai tonikum, obat batuk, obat antimalaria, penambah nafsu makan dan penyembuh luka, ratusan riset telah dilakukan diberbagai negara untuk mengetahui efek buah pahit ini terhadap kadar gula darah. Hasil riset yang telah dilakukan di berbagai negara tersebut ternyata mempertegas khasiat buah pare sebagai antidiabetes. Buah pare yang belum masak banyak mengandung saponin, flavonoid dan polifenol (antioksidan kuat) serta glikosida kukurbitasin, momordisin dan karantin. Pada hewan coba, dapat diketahui bahwa efek pare dalam menurunkan kadar gula darah adalah dengan cara mencegah usus menyerap gula yang dimakan. Selain itu pare juga diduga mempunyai senyawa yang mirip sulfonylurea (obat antidiabetes yang palin tua dan banyak dipakai). Obat jenis ini menstimulir sel beta pancreas tubuh untuk memproduksi insulin lebih banyak. Efek pare dalam menurunkan gula darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan mekanisme insulin.

          Dosis yang sering dipakai untuk mengatasi diabetes adalah dengan mengkonsumsi 50-60 ml jus buah pare sehari. Penggunaan dosis yang lebih tinggi dari buah pare ini dapat mengakibatkan sakit perut dan diare. Juga perlu dipertimbangkan apabila penggunaanya digabung dengan obat antidiabetes dari dokter. Sedangkan bagi para ibu hamil, anak-anak dan orang-orang yang kadar gulanya cenderung rendah, tidak dianjurkan karena bisa membahayakan.

2. Bawang Merah  dan Bawang Putih (Allium cepa dan Allium sativum)

          Bawang merah dan bawang putih yang biasa dikenal sebagai bahan bumbu dapur ternyata mempunyai khasiat dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Senyawa dalam bawang yang dipercaya mempunyai khasiat itu adalah allyl propil disulphide (APDS) dan diallyl disulphide oxide (Allicin), meskipun tentunya senyawa lain seperti flavonoid juga ikut berperan. Dari percobaan dilaboratorium  didapatkan hasil bahwa APDS menurunkan kadar gula dalam darah dengan cara berkompetisi di liver, sehingga dapat meningkatkan jumlah insulin bebas. Ekstrak bawang merah diketahui dapat menurunkan kadar gula dalam darah,  baik bila dikonsumsi secara oral maupun bila diberikan secara injeksi intraperitonial. Dari pengamatan dapat diketahui bahwa bawang sudah dapat memberikan efek yang menguntungkan bagi penderita diabetes apabila dikonsumsi setiap hari sekitar 25 – 200 mg. Hasil penelitian bahkan memberikan efek yang sama apabila bawang tersebut dikonsumsi dalam bentuk mentah ataupun dimasak.  Selain itu, mengkonsumsi bawang merah dan bawang putih  juga memberikan efek yang bagus terhadap system kardiovaskular, diantaranya adalah dapat menurunkan kadar lemak serta dapat berkhasiat antihipertensi. Jadi mengkonsumsi bawang merah ataupun bawang putih sangatlah dianjurkan bagi para penderita diabetes.

3. Jamblang/juwet ( Syzygium cuminii)

          Anda pasti tidak menyangka bukan bahwa tanaman juwet atau jamblang atau dalas, plum jawa, anggur sepet mempunyai setumpuk manfaat yang berguna bagi kesehatan manusia. Tanaman ini mempunyai bermacam-macam varietas. Varietas yang sudah dibudidayakan mempunyai buah yang lebih besar, biasanya sebesar biji rambutan, warnanya biru keunguan. Umum dikenal dengan nama jamblang biasa atau jamblang ireng. Diasamping yang berwarna hitam dan biru, ada pula varietas yang buahnya ungu atau putih.

          Jamblang yang berbuah putih (jamblang bawang) inilah yang merupakan obat tradisional yang mujarab untuk melawan penyakit kencing manis. Biji jamblang dipercaya mampu mempercepat penyembuhan luka pada penderita diabetes. Hal ini diduga karena adanya zat glukosida phytomellin dalam biji jamblang yang mampu mengurangi kerapuhan pembuluh darah kapiler. Berkat kandungan phytomelin biji juwet/jamblang ini , maka kerapuhan tubuh dapat diatasi dan luka yang ada bisa cepat sembuh. Kandungan alpha phytosterol dari biji jamblang juga mampu melibas gejala yang sering dialami oleh penderita diabetes seperti rasa cepat capai dan kekurangan tenaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji juwet mempunyai efek hipoglikemia yang signifikan. Hal ini akan dapat menurunkan kadar gula dalam darah, selain itu biji jamblang juga diketahui dapat menurunkan kadar gula dalam air seni.

          Secara tradisional untuk mengatasi diabetes, anda dapat mengkonsumsinya dengan aturan pakai : 7 biji jamblang bawang segar, tumbuklah hingga halus dan kemudian rebus dengan 2 gelas air. Air rebusan ini dapat anda bagi untuk mengkonsumsinya menjadi 3 kali sehari. Pemberian ramuan ini biasanya berlangsung antara 2-3 hari, apabila badan sudah merasa segar, tidak lesu dan kekurangan tenaga lagi atau dalam artian kadar gula anda stabil/normal anda bisa menghentikan pengobatan.

4. Biji Klabet  ( Trigonella foenum-graecum)

           Meskipun biji klabet ini secara tradisional banyak dipakai untuk mengatasi berbagai macam penyakit, tetapi umumnya penelitian terhadap tanaman ini lebih difokuskan terhadap khasiatnya sebagai antidiabetes ataupun untuk menurunkan kolesterol. Dari hasil penelitian awal memperlihatkan bahwa terhadap penderita diabetes tipe 2 ( tidak tergantung insulin), biji klabet dapat menurunkan kadar gula serta memperbaiki segala problem yang berhubungan dengan tingginya kadar gula dalam darah. Problem itu diantaranya meliputi seringnya kencing, rasa haus pada malam hari, sakit pada saraf serta infeksi kulit. Hanya satu penelitian yang melaporkan bahwa biji klabet ini juga dapat memperbaiki kadar gula bagi para penderita diabetes tipe 1 (tergantung insulin). Senyawa aktif yang bertanggung jawab untuk mengatasi diabetes dari biji tanaman ini diduga adalah trigonelline alkaloid, asam nikotinat serta kumarin.

          Pemakaian biji klabet secara tradisional, dianjurkan agar tidak lebih dari 12 minggu. Selain takut timbul efek yang tidak diinginkan, hal ini juga karena penelitian tentang mengkonsumsi biji klabet untuk jangka panjang belum selesai dilakukan. Dosis yang biasa dipakai untuk penderita diabetes tipe 1 (tergantung insulin) usia diatas 18 th adalah 50 gr biji klabet, 2 kali sehari yang dikonsumsi secara oral. Sedang bagi penderita diabetes tipe 2 (tidak tergantung insulin)  adalah 2,5 gram serbuk biji klabet, dua kali sehari secara oral. Bagi penderita diabetes yang usianya dibawah 18 th serta bagi para ibu hamil dan menyusui, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi ramuan ini, karena dosis dan keamanannya belum diteliti.

         


Semoga artikel Tanaman Obat Diabetes Mellitus (DM) bermanfaat bagi Anda.

Jika artikel ini bermanfaat,bagikan kepada rekan melalui:

Post a Comment