Home »
Tanaman Obat
» ASAM JAWA
ASAM JAWA
Kerajaan: | Plantae |
Divisi: | Magnoliophyta |
Kelas: | Magnoliopsida |
Ordo: | Fabales |
Famili: | Fabaceae |
Upafamili: | Caesalpinioideae |
Bangsa: | Detarieae |
Genus: | Tamarindus |
Spesies: | T. indica |
Asam jawa adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek.
Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus
indica, termasuk ke dalam sukuSpesies
ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam jawa adalah asam (Mly.),
asem (Jw.),
sampalok (Tagalog),
ma-kham (Thai),
dan tamarind (Ingg.). Buah yang telah tua dan sangat masak
biasa disebut asem kawak. Fabaceae (Leguminosae).
MANFAAT
Daging buah asam jawa sangat
populer, dan digunakan dalam aneka bahan masakan atau bumbu di berbagai belahan
dunia. Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa digunakan sebagai bumbu sayur asam
atau campuran rujak.
Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah dikupas dan sedikit
dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Asem kawak --demikian ia biasa disebut-- inilah yang
biasa diperdagangkan antar pulau dan antar negara. Selain sebagai bumbu, untuk
memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau amis ikan, asem kawak biasa
digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan jamu.
Thailand
juga menghasilkan asam jawa yang manis rasanya. Buah ini populer dan dimakan
dalam keadaan segar; karena itu diekspor dalam bentuk polong yang belum
dikupas.
Biji asam biasa dimakan setelah
direndam dan direbus, atau setelah dipanggang. Selain itu, biji asam juga
dijadikan tepung untuk membuat kue atau roti.
Di samping daging buah, banyak
bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat tradisional. Daun mudanya
(Jw. sinom) digunakan dengan kunyit dan bahan ramuan lain untuk membuat jamu
jawa tradisional yaitu jamu sinom untuk minuman kesegaran, jamu gepyok diminum
untuk melancarkan dan memperbanyak air susu ibu dan juga bisa digunakan sebagai
tapal (dioleskan dipermukaan kulit atau ditempelkan dipermukaan kulit) untuk
mengurangi radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik. Daun muda yang
direbus untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan
untuk menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam. Kulit kayu asam juga digunakan sebagai obat kuat. Tepung bijinya
untuk mengobati disentri
dan diare.
Kayu teras
asam jawa berwarna coklat kemerahan, berat, keras dan bertekstur halus,
sehingga kerap digunakan untuk membuat mebel, kerajinan, ukir-ukiran dan
patung. Bagi anak-anak di Jawa Tengah, kayu asam merupakan kayu pilihan
untuk membuat gasing.
Biji asam juga kerap digunakan dalam permainan congklak
atau dakon.
Pohon asam biasa ditanam di tepi
jalan sebagai peneduh, terutama terkenal di sepanjang jalan raya
Daendels, dari Anyer hingga Panarukan.
Pelaut-pelaut Bugis pada masa lalu
diketahui menanam pohon asam jawa di pantai utara Australia,
di Northern Territory di saat mereka beristirahat
menunggu datangnya angin untuk kembali ke daerah asal. Pohon-pohon asam jawa
ini menjadi petunjuk kontak orang Aborigin setempat terhadap orang luar sebelum
kedatangan orang Eropa.
Semoga artikel ASAM JAWA bermanfaat bagi Anda.
Post a Comment